It has been so long time I had not post anything on my blog. Sibuk semester akhir membuatku jarang menengoki website pribadiku. 2014 lalu adalah awal tahun aku mulai sibuk untuk 'serius'-kan masa depanku a.k.a one step closer to graduate. Ya, semester ini aku mulai menyusun script-sweet [red: skripsi] hahaha. Well, semester lalu aku menyusun laporan magang sebagai salah satu syarat untuk bisa mengambil mata kuliah skripsi. Waktu sibuk-sibuknya menyusun laporan magang, gak sengaja Tuhan mempertemukanku dengan "coffee-mate". Actually, she is my senior at university. Awal mula bisa sampai "ngupi'' bareng juga karena aku beberapa waktu lalu upload foto di instagram, lalu doi ngajakin ngopi bareng deh... Kebetulan, kita juga sama-sama lagi nyusun laporan magang, jadi nyambi gitu deh.
Pertemuan kita sebagai coffee-mate bermula di Sabang 16. No, actually. Ketemu sih di stasiun Juanda. She was pick me up there dan pas saling tatapan, we shocked! Kita mengenakan outfits yang sama. Hitam putih. Kotak-kotak. Tanpa janjian yang pasti. Oh, sorry I forget to introduce her to you. Her name is Nailal Hadawiyah. Aku biasa memanggil dia dengan sebutan "Kak Naii". Well, karena dia senior aku, tentunya untuk urusan kopi juga dia lebih senior. Yap! Di Sabang 16, aku memesan segelas cappucino yang gak sempet aku foto karena saking menikmati setiap tegukannya, tapi kak Naii, oh dia handal sekali. Sebelum di 'seruput', harus di foto dulu hahahaha. Biar kelihatan gaul.
Kopi yang dipesan kak Naii di kedai kopi Sabang 16 ini adalah kopi Aceh Gayo. Sesuai namanya, kopi ini berasal dari Aceh. Kopi Aceh Gayo ini termasuk kopi jenis Arabika yang umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi “Tanah Gayo”, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues, sedangkan di Kabupaten Pidie (terutama wilayah Tangse dan Geumpang) dan Aceh Barat lebih dominan dikembangkan oleh masyarakat berupa kopi jenis Robusta (source: Kopi Gayo). Kopi Aceh gayo yang dipesan kak Naii ini diseduh dengan menggunakan alat Vietnam Drip. Jadi, semenjak berita Mirna Salihin minum kopi Vietnam, agak parno gitu yah gaes~
Pertemuan kita sebagai coffee-mate bermula di Sabang 16. No, actually. Ketemu sih di stasiun Juanda. She was pick me up there dan pas saling tatapan, we shocked! Kita mengenakan outfits yang sama. Hitam putih. Kotak-kotak. Tanpa janjian yang pasti. Oh, sorry I forget to introduce her to you. Her name is Nailal Hadawiyah. Aku biasa memanggil dia dengan sebutan "Kak Naii". Well, karena dia senior aku, tentunya untuk urusan kopi juga dia lebih senior. Yap! Di Sabang 16, aku memesan segelas cappucino yang gak sempet aku foto karena saking menikmati setiap tegukannya, tapi kak Naii, oh dia handal sekali. Sebelum di 'seruput', harus di foto dulu hahahaha. Biar kelihatan gaul.
Kopi yang dipesan kak Naii di kedai kopi Sabang 16 ini adalah kopi Aceh Gayo. Sesuai namanya, kopi ini berasal dari Aceh. Kopi Aceh Gayo ini termasuk kopi jenis Arabika yang umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi “Tanah Gayo”, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues, sedangkan di Kabupaten Pidie (terutama wilayah Tangse dan Geumpang) dan Aceh Barat lebih dominan dikembangkan oleh masyarakat berupa kopi jenis Robusta (source: Kopi Gayo). Kopi Aceh gayo yang dipesan kak Naii ini diseduh dengan menggunakan alat Vietnam Drip. Jadi, semenjak berita Mirna Salihin minum kopi Vietnam, agak parno gitu yah gaes~
Next topic, interior di Sabang 16 ini bernuansa merah marun dan krem dengan lantai terbuat dari kayu dan denah berbentuk persegi panjang, jadi yah agak sempit gitu deh. Apalagi kalau orang-orang kantoran sudah mulai waktunya jam istirahat. Duh, penuh bangets! Ada yang membedakan di kedai kopi ini. Banyaknya foto pak Presiden pertama kita, serasa benar-benar ada di Jakarta jaman tempo doeloe. Untuk harga? Jangan khawatir. Terjangkau kok! Yah, semahal-mahalnya kedai kopi, buat kamu penikmat kopi pasti tetep rela mengocek harga kopi di sini.
Okay, sedikit bocoran about us. Seperti yang tadi sudah aku sebutkan bahwa kita punya beberapa kesamaan. Salah satunya kamu bisa lihat dari outfits yang kita kenakan. Yup! Black and white are our favorite colors. Hitam putih? Kamu tahu dong, klub bola apa yang hitam putih dari Italia? Yes! Juventus! Kita juga sama-sama pecinta klub bola yang dapat julukan La Vecchia Signora ini. Outfits yang aku kenakan di sini juga simpel kok. Aku lebih suka yang bisa buat aku nyaman dan pastinya ya aku dominan mengenakan outfits berwarna hitam kalau pergi kemanapun. So, tertarik menyeruput si pekat di Sabang 16? Datangi aja kedainya yang terletak di Jl. KH. Agus Salim (Sabang) No.16B, Jakarta Pusat. Jangan khawatir, kedai ini buka setiap hari dari jam 07.00 hingga 23.00 wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar